KRISIS PERIKANAN DUNIA

Kamis, Februari 17, 2011


Dikutip dari booklet "Krisis Laut dan Kawasan Pantai". Sebuah booklet yang didedikasikan untuk relawan Peugleh Pasie Aceh.

“… tahun 2048 seluruh usaha perikanan akan lumpuh total … ”

Laut kita saat ini sedang menghadapi ancaman serius. Kerusakan ekosistem laut terus terjadi baik di lautan Artik di kutub utara hingga ke lautan Antartika di kutub selatan bumi. Ini terjadi disebabkan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut yang tidak ramah lingkungan dan juga oleh dampak perubahan iklim yang semakin nyata kita rasakan.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa pada tahun 2048, seluruh usaha perikanan akan lumpuh total jika tidak dilakukan perubahan yang mendasar cara kita mengelola potensi kelautan dan perikanan dunia. Sejak 1900-an hingga kini, banyak jenis ikan populasinya telah menurun drastis hingga tersisa hanya sebesar 10% saja (overfishing). Sebaliknya, populasi penduduk dunia dalam era 1800 s.d. 1900 naik dari 2 ke 2,8 milyar dan dari 1900 s.d. 2010 telah meningkat menjadi 6,8 milyar jiwa. Diperkirakan pada tahun 2050 penduduk dunia akan mencapai 10 milyar jiwa. Bila prediksi ilmuwan benar maka negara-negara yang sangat bergantung dengan sumberdaya ikan akan mengalami krisis sosial, ekonomi dan lingkungan yang parah, terutama di negara-negara berkembang.

Sebagai gambaran, masyarakat di negara-negara berkembang (developing countries) sangat tergantung dengan sumberdaya ikan sebagai asupan protein utama sehari-hari mereka dibandingkan dengan masyarakat di negara-negara maju (developed countries). Contohnya, sumberdaya ikan memberikan 29% asupan protein untuk masyarakat di Asia dan hanya 7% untuk masyarakat di Amerika Serikat.



Cara Penangkapan Merusak
Dampak

Bom
Potassium Sianida
Jaring/Trawl
Rawen
(Longline Fishing)
Kehancuran ekosistem terumbu karang

X
X
X

Penghilangan tiga generasi ikan sekaligus

X
X
X

Penangkapan sia-sia

X

X
X
Pemusnahan jenis hayati penting untuk keseimbangan ekosistem laut

X
X
X
X

Ironinya lagi, banyak regulasi dimasing-masing negara maupun kesepakatan internasional yang melarang penangkapan ikan yang merusak hanya menjadi peraturan di atas kertas, tidak terwujud di laut. Kenyataan ini menyebabkan penangkapan yang merusak semakin merajalela. Disamping itu, overfishing dan destructive fishing juga dipicu dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap sumberdaya ikan, terutama di Asia, dimana banyak negara sedang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat dalam dua dekade terakhir. Namun paling mendasar dan mengakar dari semua penyebab itu adalah keserakahan dan paradigma yang lebih mementingkan kebutuhan jangka pendek.

Bila penangkapan yang merusak terus berlangsung, maka masyarakat dunia, terutama Asia dan yang hidup dikawasan pesisir lainnya seperti halnya Aceh akan menghadapi krisis perikanan dengan hilangnya matapencaharian dan sumberdaya makanan utama”.


Sumber : Koalisi Advokasi Laut Aceh

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

TENTANG FORKOM

FORKOM KOMUNIKASI MASYARAKAT PENCINTA TERUMBU KARANG merupakan wadah komunikasi diantara masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian ekosistem terumbu karang, COREMAP dengan komponen penyadaran masyarakat telah berupaya mengkampanyekan berbagai program kepada masyarakat luas. Selengkapnya

TRANSLATE POST

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Forkom Komunitas