REALITAS IKLIM 24 JAM DI DUNIA

Selasa, September 20, 2011


The Climate Reality Project yang didirikan mantan Wakil Presiden AS, Al Gore, menyelenggarakan kampanye tentang realitas krisis iklim secara global dalam 24 jam.
Setiap satu jam akan dilakukan presentasi. Secara total, presentasi ini dilakukan oleh 24 presenter, di 24 zona waktu, dalam 13 bahasa, dengan 1 pesan utama.

Para penyaji akan melakukan presentasi dengan wahana multimedia yang dibuat oleh Al Gore. Mereka akan mengungkap realitas krisis iklim ekstrim yang mereka alami, berupa bencana-bencana seperti banjir, kekeringan, dan badai.

Juga akan diungkapkan apa kaitan antara bencana tersebut dengan polusi akibat aktivitas manusia yang telah mengakibatkan perubahan iklim. Semua presentasi akan dilakukan tepat pukul 19.00 waktu setempat.

Rantai presentasi tersebut dimulai dari Mexico City, Meksiko, Boulder di Colorado, AS, Victoria (Australia), Kotzebue (Alaska), Polinesia (di bawah Perancis), Hawai (AS), Tonga di Laut Pasifik Selatan, Auckland (Selandia Baru), Pulau Solomon, Canberra (Australia), Seoul (Korea Selatan), Beijing (China), dan di urutan ke-13 adalah Jakarta.

Di Jakarta, presentasi dilakukan oleh Charles Wirawan yang telah bergabung dengan The Climate Reality Project Indonesia sejak tahun 2009, dulu namanya adalah The Climate Project.
Sejak Al Gore menyajikan film The Inconvenient Truth tahun 2006, sejak itu pula muncul kontroversi apakah perubahan iklim benar terjadi. Untuk itu, The Climate Reality Project menjawabnya dengan presentasi tersebut. Di lokasi -lokasi tempat presentasi dilangsungkan, memang sungguh terjadi dampak dari krisis iklim.

Jakarta misalnya, merupakan lokasi yang sering dilanda banjir yang semakin lama semakin parah, sementara Beijing kini semakin terancam oleh krisis air. Sementara sekitar 30 juta penduduk China diperkirakan pada tahun 2020 harus menjadi pengungsi akibat krisis air.
Presentasi 24 jam global ini, akan membuka mata warga dunia tentang realitas terjadinya krisis iklim. "Pihak-pihak yang menyangkal terjadinya krisis iklim memang memiliki uang, namun kami memiliki realitas," ungkap Presiden dan Direktur Eksekutif The Climate Reality Project Maggie L Fox.

Sementara Al Gore menegaskan, dalam krisis iklim tidak ada batas politik. Badai yang mengerikan dan panas yang mematikan terjadi dengan frekuensi tinggi di seluruh dunia. Pertanyaan satu-satunya adalah seberapa cepat kita bisa beraksi? (The Climate Reality Project/Brigitta Isworo Laksmi)


0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

TENTANG FORKOM

FORKOM KOMUNIKASI MASYARAKAT PENCINTA TERUMBU KARANG merupakan wadah komunikasi diantara masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian ekosistem terumbu karang, COREMAP dengan komponen penyadaran masyarakat telah berupaya mengkampanyekan berbagai program kepada masyarakat luas. Selengkapnya

TRANSLATE POST

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Forkom Komunitas