SISWA SMA ADU IDE SELAMATKAN TERUMBU KARANG

Selasa, November 29, 2011

Gambar : Okezone.com

Kepedulian generasi muda terhadap kelestarian alam, khususnya biota laut semakin meningkat. Berbagai aksi nyata mereka tuangkan dengan menghasilkan ide kreatif untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati di Nusantara, khususnya.

Sebagai wahana bagi ide kreatif kawula muda, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menghelat Kompetisi Inovator Muda (KIM). Ajang yang diperuntukan bagi pelajar SMA  ini diikuti oleh 92 sekolah di seluruh Indonesia.

Kompetisi besutan Bidang Edukasi Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) LIPI ini mencoba melihat inovasi kawula muda dalam memberikan solusi penyelamatan eksositem terumbu karang di Indonesia. KIM kali keenam ini mengusung tema Model Pelestarian Terumbu Karang dari Kacamata Generasi Muda.

Kepala LIPI Lukman Hakim mengungkapkan, Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan sekira 17 ribu pulau terbentang dari Sabang sampai Merauke. Maka, kekayaan bahari Indonesia, terutama terumbu karang, tentu sangat melimpah.

"Indonesia merupakan segitiga terumbu karang dunia. Namun, pemberdayaan terhadap sumber daya tersebut masih sangat memprihatinkan," kata Lukman di Tamini Square, Jakarta Timur, akhir pekan lalu.

Lukman mengatakan, melalui penelitian yang dilakukan oleh LIPI, kekayaan terumbu karang Indonesia dalam keadaan memprihatikan. Hanya 26 persen ekosistem terumbu karang dalam keadaan baik dan 36 persen dalam keadaan cukup. Namun, 32 persen ekosistem terumbu karang Indonesia dalam kondisi rusak.

"Manusia memiliki andil dalam kerusakan ekosistem terumbu karang tersebut. Faktor utama yang mendasari hal ini adalah minimnya tingkat pengetahuan untuk melestarikan terumbu karang," ujarnya.

Terakhir, Lukman berpesan agar para generasi muda kembali meningkatkan kepedulian untuk menjaga kelestarian terumbu karang sebagai kekayaan laut Indonesia. "Menjadi tanggung jawab generasi muda untuk memelihara dan menjaga terumbu karang untuk keberlanjutan bagi generasi selanjutnya," tuturnya.

Setelah melalui berbagai seleksi, tersisa tiga tim untuk berlaga di grand final. Mereka adalah SMAN 1 Kendari, SMAN 1 Jakarta, dan SMAK Tarsisius 1 Jakarta. Bertempat di Tamini Square, Jakarta Timur, ketiga tim menyampaikan hasil karya mereka di hadapan para pengunjung.

READ MORE - SISWA SMA ADU IDE SELAMATKAN TERUMBU KARANG

LEWAT BLOG MELESTARIKAN TERUMBU KARANG

Jumat, November 25, 2011

Kompas/Lasti Kurnia - Penyelam menikmati alam bawah laut perairan Pulau Sanghiang, Serang, Banten. Pesona terumbu karang yang masih cukup baik di perairan tersebut menarik wisatawan bahari dari wilayah Jabodetabek untuk menyelam pada akhir pekan.
JAKARTA, KOMPAS.com - Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP) telah dilakukan Lembaga Ilmi Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak tahun 1998. Setelah selama 13 tahun, COREMAP kini telah memasuki masa akhir tahap penyadaran masyarakat. 

Salah satu pencapaian program COREMAP adalah kegiatan Forum Komunikasi Pecinta Terumbu Karang (Forum Matabuka) Indonesia pada Kamis (24/11/2011) di Jakarta. Di forum ini, remaja tingkat SMA berkumpul untuk menyalurkan ide, aspirasi, dan inovasi untuk penyelamatan terumbu karang. 

"Forum Matabuka dilakukan reguler sejak tiga tahun lalu dan saat ini yang dilakukan adalah pembuatan dan pengisian blog," kata Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI. Tiap tahun, Forkom Matabuka punya fokus kegiatan berbeda. 

Pada tahun pertama, kegiatan Forum Matabuka fokus pada pemberian pengetahuan tentang cara pembuatan dan pengemasan blog. Sementara tahun kedua diadakan lomba pembuatan blog. Tahun ketiga ini difokuskan pada cara pengisian informasi singkat dan menarik. 

Kelapa Puslit Oseanografi LIPI, Zainal Arifin mengatakan bahwa blog dipilih karena memiliki kedekatan dengan remaja. "Karena pelajar itu dunianya blog, Facebook. Blog akan berefek spiral, impact-nya lebih besar." 

Selain blog, kata Zainal, dalam rangka program COREMAP, LIPI juga telah menyusun buku ajar bagi remaja khusus tentang terumbu karang. Buku ajar tersebut bisa diunduh gratis dan tersedia bagi pelajar SD, SMP, dan SMA.

READ MORE - LEWAT BLOG MELESTARIKAN TERUMBU KARANG

FORKOM MATABUKA UNTUK PELESTARIAN TERUMBU KARANG

Para blogger muda berkumpul di Toko Buku Gramedia, Kamis (24/11/2011) untuk mengikuti edukasi perihal terumbu karang oleh COREMAP.
JAKARTA, KOMPAS.com -- Program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang (COREMAP) tahap II akan berakhir pada akhir tahun ini. Tahapan penyadaran atau edukasi ini yang dilakukan COREMAP, Kamis (24/11/2011) di Toko Buku Gramedia, Jalan Matraman Raya, Jakarta. 

Kegiatan ini dipenuhi para blogger muda yang adalah anak-anak SMA dari berbagai sekolah di Jakarta. 

Acara yang diberi tajuk Forum Komunikasi Masyarakat Pecinta Terumbu Karang (Forkom Matabuka) ini diharapkan mampu mewadahi para pecinta terumbu karang dalam bentuk ide, aspirasi, dan inovasi penyelematan terumbu karang. 

Deputi Ilmu Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain menjelaskan, COREMAP tahap II dilakukan dengan memberi edukasi demi peningkatan dan kepedulian masyarakat akan arti penting terumbu karang. Kegiatan menggandeng para blogger muda seperti ini diharapkan bisa menyebarkan informasi dan mengajak sesamanya untuk peduli akan ekosistem terumbu karang.

READ MORE - FORKOM MATABUKA UNTUK PELESTARIAN TERUMBU KARANG

KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI INDONESIA CAPAI 31,5 %

Kamis, November 24, 2011


Jurnas.com | KONDISI kerusakan terumbu karang yaang berada di wilayah perairan Indonesia kian tinggi. Tercatat kerusakan terumbu karang di perairan Indonesia saat ini telah mencapai angka 31,5 persen. ”Dari penelitian akhir tahun 2008,ada sekitar 31,5 persen terumbu karang di seluruh Indonesia berada dalam kategori rusak. 

Sebagian besar kerusakan ditemukan di perairan yang berdekatan dengan kota besar seperti Teluk Jakarta,” ujar Kepala Pusat Oceanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Zainal Arifin di sela kegiatan Forum Komunikasi Masyarakat Pecinta Terumbu Karang (Forkom Matabuka) di Jakarta,Kamis (24/11).

Zainal menjelaskan, kerusakan diantaranya terjadi akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Utamanya menyangkut dampak perubahan iklim yaitu terjadinya keasamaan karena PH atau kandungan padat dalam air laut menurun. ”Hal ini buruk karena mengurangi kemampuan terumbu karang untuk membentuk rumah atau kalsium kapur karena terumbu karang terdiri dari bagian itu,” katanya. 

Meski begitu tambah Zaenal, disisi lain, kondisi terumbu karang perairan Indonesia juga cenderung membaik. Pasalnya dalam penelitian juga terungkap sebanyak 30 persen terumbu karang berada dalam kondisi baik. ” Bahkan sebanyak lima persen terpantau sangat baik kondisinya. Untuk itu sampai saat ini terus diterapkan strategi pencegahan dan adapatasi mencegah kerusakan terumbu karang,” katanya. 

Penulis: Aria Triyudha

READ MORE - KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI INDONESIA CAPAI 31,5 %

TIGA MAKALAH TERBAIK KONTES INVATOR MUDA (KIM) 6 SIAP BERTANDING DI JAKARTA

Rabu, November 16, 2011



Melalui ajang Kontes Inovator Muda (KIM) 6 yang dilaksanakan COREMAP (Coral Reef Rehabilitation and Management Program) - LIPI, maka kembali muncul inovator - inovator muda baru yang inovatif, kreatif dan persuasif. Dapat diinformasikan bahwa 92 makalah yang memiliki 15 propinsi yang mengirimkan makalah penelitian dan/atau studi pustaka yang bertemakan "Model Pelestarian Terumbu Karang dari Kacamata Generasi Muda" ke pusat, telah dipilih tiga finalis terbaik yang melaju ke babak final di Jakarta.

Dengan proses seleksi yang cukup rumit diantara tim juri seleksi, yang terdiri dari : Dr. Deny Hidayati (Ahli Penelitian), Dr. Linda Christanty (Ahli Kreativitas dan Inovasi), M. Abrar, M. Si (ahli Kelautan), Yuni Ikawati (Ahli Media), Estradivari (Ahli Lingkungan Hidup) yang dilakukan di gedung COREMAP - LIPI pusat pada 16/11 sore tadi.

Akhirnya terpilih tiga makalah terbaik, yaitu :
  • SMA Negeri 1 Kendari mewakili propinsi Sulawesi Tenggara dengan judul makalah "Permainan Interaktif sebagai Media Pendidikan Pelestarian Terumbu Karang Sejak Dini di Pulau Bungkutoko, Kota Kendari" (Study di SD Negeri 03 Abeli)
  • SMA Tarsisius 1 Jakarta mewakili propinsi DKI Jakarta dengan judul makalah "Penyelamatan Terumbu Karang dengan Kartu Terumbu Karang (KTK)"
  • SMA Negeri 1 Jakarta mewakili propinsi DKI Jakarta dengan judul makalah "Mengurangi Tekanan Terhadap Terumbu Karang di Kepulauan Seribu Melalui Program Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 1 Jakarta"
Ketiga Finalis tersebut, merupakan tim dengan poin tertinggi dari seluruh makalah penelitian dan/atau studi pustaka yang masuk ke meja panitia pusat dan siap bersaing pada tanggal 26 November 2011, bertempat di Hall Pameran, Lantai LG Tamini Square Mall, Jakarta, untuk memperebutkan posisi juara 1,2 dan 3. Dengan menghadirkan panelis-panelis yang handal & terkenal seperti : Artika Sari Devi (Putri Indonesia 2004), Jamaluddin Jompa (Ahli Terumbu Karang), Nurul Dhewani (Ahli Kelautan) dan Mikael Prastowo (Perwakilan LSM Terumbu Karang).
READ MORE - TIGA MAKALAH TERBAIK KONTES INVATOR MUDA (KIM) 6 SIAP BERTANDING DI JAKARTA

NELAYAN LANGKAT INGIN KEMBALIKAN HUTAN MANGROVE

Selasa, November 08, 2011


Keberadaan Perkebunan kelapa sawit yang menggunakan lahan pada ekosistem mangrove di Kabupaten Langkat Sumatera Utara, menyebabkan kesejahteraan Nelayan terganggu. Konversi hutan mangrove membuat hasil tangkapan berkurang dan menimbulkan intrusi laut ke rumah-rumah warga.

Presidium Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Region Sumatera, Tajruddin Hasibuan, Selasa (8/11/2011) dihubungi dari Jakarta, mengatakan ekosistem mangrove merupakan tempat bertelur dan membesarkan biota-biota Laut komersial seperti kepiting, udang, dan ikan. Namun ironisnya, ekosistem ini banyak dikonversi menjadi areal Kebun kelapa sawit.

"Nelayan yang menggantungkan Hidup pada hasil laut, sangat terganggu penghidupannya," ucap Tajruddin. Di Sumatera, konversi mangrove menjadi sawit banyak terjadi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Di Langkat, ujarnya, sedikitnya 20.000 hektar Hutan mangrove sudah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Meski sejak tahun 2000 telah diprotes warga, Perkebunan itu terus berlangsung. Namun, kesabaran warga telah habis.

"Besok, hari Rabu ini, ribuan warga di Lubuk Kertang Kecamatan Berandan Barat Langkat, akan mengadakan aksi untuk mengembalikan fungsi lahan sawit yang seharusnya adalah ekosistem mangrove," ucapnya.

Dari sisi yuridis, ucapnya, warga merasa yakin karena lahan ekosistem itu dilindungi secara hukum, tetapi dikonversi menjadi Kebun sawit.

"Kawasan itu sudah jelas teregister dan tercatat di Kementerian Kehutanan sebagai daerah yang tidak boleh dikonversi atau diubah menjadi bentuk apa pun," ucap Tajruddin.


READ MORE - NELAYAN LANGKAT INGIN KEMBALIKAN HUTAN MANGROVE

PRODUK HASIL RISET


Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman Hakim menegaskan bahwa produk hasil riset para ilmuwan harus bisa diserap oleh industri dan mendominasi pasar lokal.

"Selama ini produk masih dikuasai luar. Contohnya obat, banyak sekali obat potensial. Tetapi bagaimana memecah pasar lokal yang sudah dikuasai importir. Selama puluhan tahun, 90 persen pasar obat dikuasai oleh importir," kata Lukman dalam acara LIPI Expo di Hotel Bidakara, Senin (7/11/2011).

Dominasi produk luar negeri membuat Indonesia hanya menjadi penonton dan tidak mendapatkan nilai tambah. Lukman mencontohkan pada produk ponsel, Indonesia hanya bisa menjadi konsumen, mengeluarkan pulsa terus-menerus tanpa punya keuntungan tambahan selain pemakaian.
Lukman mengungkapkan, "Ini bukan kita tidak mampu, tetapi karena persaingan. Makanya, bagaimana caranya kita bisa mendominasi dan tidak hanya jadi konsumen. Pasar bisa dikuasai produk yang hasil pengembangan para ilmuwan."

Menurut Lukman, LIPI telah menghasilkan beberapa produk yang sebenarnya bisa diaplikasikan. Contohnya antara lain senyawa berkhasiat obat dan alat penjernih air. Namun, LIPI perlu rekan untuk bekerja sama sehingga hasil penelitian bisa menjadi poduk jadi. Kalangan yang diharapkan bisa diajak kerja sama adalah industri. Selama ini, hasil penelitian banyak, tetapi masih minim industri yang berminat.

"Itu sebabnya dari pemerintah kami dorong insentif sehingga gap yang besar antara supply dandemand ini didekatkan," jelas Lukman.

Dalam LIPI Expo kali ini dipamerkan beberapa produk, di antaranya es krim tempe, reaktor ozon pengolah limbah cair, instalasi pengolah air gambut, dan biotrik (biogas listrik). Lukman berharap ajang LIPI Expo bisa menjadi tempat pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian untuk bertemu dan menindaklanjuti hasil riset.


READ MORE - PRODUK HASIL RISET

PRAKARSA TERUMBU KARANG, LIBATKAN TIGA MENTERI


Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo serta Menteri Riset dan Teknologi Gusti M Hatta mengadakan temu koordinasi yang dikoordinasi langsung oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono terkait Prakarsa Terumbu Karang  (CTI). 

Temu koordinasi para ketiga menteri tersebut yang juga dihadiri Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim Rachmat Witoelar, serta wakil-wakil dari Kementerian Kehutanan, Bappenas, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta dari Gubernur Sulawesi Utara berlangsung di Jakarta, Rabu (2/11). 

Pertemuan tersebut berlangsung dengan efektif dan mencatat hasil-hasil temu yang konkrit ke depan dalam rangka mendukung Prakarsa Terumbu Karang atau Coral Triangle Initiative (CTI) dalam waktu dekat. 

Sebelumnya, juga telah diadakan pertemuan  tingkat pejabat tinggi Senior Official Meeting (SOM) sebanyak tujuh kali membahas tentang CTI. 

Dilanjutkan dengan tiga kali pertemuan tingkat menteri atau Ministerial Meeting (MM) dan satu kali tingkat kepala negara atau CTI Summit oleh ke-enam negara-negara anggota CTI dan para mitra CTI sejak pertama digagas lima tahun lalu. 

Negara-negara anggota CTI yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste. 



READ MORE - PRAKARSA TERUMBU KARANG, LIBATKAN TIGA MENTERI

SUMPAH PEMUDA DAN PERUBAHAN IKLIM

Selasa, November 01, 2011


Sekitar 300 mahasiswa lintas agama dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, 28-30 Oktober 2011, akan berkumpul dalam kegiatan Youth for Climate Camp (Y4CC) di Sawangan Golf Resort, Depok, Jawa Barat.

Panitia kegiatan ini, Sekretariat Dewan Nasional Perubahan Iklim Indonesia (DNPI), mengambil tema Bertanah Air Satu, Tanah dan Air Indonesia.

Ketua Harian DNPI, Rachmat Witoelar, Kamis (27/10/2011) di Jakarta, mengatakan, Y4CC ini pertama kalinya digelar. Diharapkan, kegiatan ini menjadi media sosialisasi kepada para pemuda, agar mendukung pemerintah mengendalikan permasalahan perubahan iklim.

Pada Jumat besok, tepat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011, kegiatan dibuka dengan diskusi mengenai wawasan kebangsaan di Museum Mandiri Jakarta Barat.

Diskusi menghadirkan, Denny Indrayana (Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia), Hj Khofifah Indar Parawangsa (Ketua Umum Muslimat NU), dan KH Thanthowi Musaddad (Tokoh Ulama Lingkungan) yang dipandu Romo Andang Binawan.

Selain masalah iklim, para pemuda juga diajak mendalami nilai agama masing-masing untuk menjadi landasan motivasi kepedulian dan ke-Indonesia-an. Momen ini juga memberi kesempatan perjumpaan lintas agama secara lebih intensif, supaya bisa lebih saling mengenal, memahami, dan menyikapi masalah perubahan iklim.


READ MORE - SUMPAH PEMUDA DAN PERUBAHAN IKLIM

MASYARAKAT ADAT KOFIAU DUKUNG KONSERVASI RAJA AMPAT

Pembangunan berbasis ekosistem bukan saja menjaga alam tetapi sudah memperlihatkan peningkatan pada jumlah pendapatan asli daerah yang sangat berarti.
-- Manuel P Urbinas


RAJA AMPAT - Masyarakat adat Kofiau di Kepulauan Raja Ampat menyatakan komitmennya menjaga kelestarian sumber daya alat lautnya lewat Deklarasi Adat Zonasi Kawasan Konservasi Perairah Daerah (KKPD) di Kofiau dan Boo. Deklarasi ini merupakan bentuk dukungan masyarakat pada sistem zonasi yang telah ditetapkan 2007 lalu.

Deklarasi tersebut berlangsung Rabu (19/10/2011) di Pulau Gebe Kecil, Kepulauan Kofiau, didukung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Raja Ampat dan LSM The Nature Conservancy (TNC). Dalam deklarasi yang juga ditandai dengan upacara adat itu, tokoh adat setempat, Elias Ambrauw, memberikan dokumen berisi tanda tangan pemegang hak ulayat zona larang tangkap.

Sesuai pembagian sebelumnya, Taman Pulau Kecil Raja Ampat dibagi menjadi 6 KKPD, salah satunya Kofiau dan Boo seluas 170.000 hektar. Adapun wilayah Kofiau dibagi menjadi empat zona, yakni zona ketahanan pangan dan pariwisata (sama dengan zona larang tangkap), zona sasi dan pemanfaatan tradisional masyarakat, zona perikanan berkelanjutan dan budidya, serta zona pemanfaatan lain. Lewat deklarasi ini, masyarakat bersama DKP nantinya akan menguatkan kemitraan untuk menjaga KKKPD Kofiau dan Boo dari kegiatan penangkapan secara berlebihan, penangkapan ikan yang merusak menggunakan bahan peledak dan bahan kimia berbahaya, serta penangkapan biota laut yang dilindungi.

Kepala DKP Kabupaten Raja Ampat, Manuel P Urbinas mengatakan, pemerintah bertekad mendukung kebijaksanaan pengelolaan berbasis ekosistem dalam kerangka kebijakan pembangunan Kabupaten Bahari Raja Ampat.

"Pembangunan berbasis ekosistem bukan saja menjaga alam tetapi sudah memperlihatkan peningkatan pada jumlah pendapatan asli daerah yang sangat berarti," ujarnya.
Manuel juga mengatakan, dukungan masyarakat adat Kofiau menjadi bukti bahwa masyarakat setempat memiliki kearifan lokal. Salah satu bentuk kearifan lokal itu adalah sasi, yakni upaya penutupan sementara atas segala ekstraksi sumber daya alam laut di suatu wilayah dengan kesepakatan bersama.

Pengelolaan alam Raja Ampat perlu dilakukan dengan baik, sebab wilayah ini merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Kofiau sendiri memiliki 292 spesies terumbu karang dan 529 jenis ikan karang. Bagi Indonesia, kelestarian wilayah ini mendukung upaya pengembangan pariwisata Raja Ampat untuk ekonomi masyarakat.




READ MORE - MASYARAKAT ADAT KOFIAU DUKUNG KONSERVASI RAJA AMPAT

AUSTRALIA TINGKATKAN KONSERVASI DI SEGITIGA KARANG


Menteri Lingkungan Hidup Australia Tony Burke memimpin delegasi Australia di Pertemuan Tingkat Menteri Prakarsa Segi Tiga Karang (Coral Triangle Initiative ) di Jakarta, 27-28 Oktober 2011.

Menurut Burke pertemuan tersebut merupakan sebuah kesempatan bagi Australia untuk bekerja sama secara erat dengan tetangga-tetangganya di kawasan Segi Tiga Karang dan mendukung upaya mereka untuk fokus baik pada konservasi maupun pembangunan ekonomi melalui prakarsa tersebut."Segi Tiga Karang terkenal dengan keanekaragaman hayati yang mengagumkan. Kawasan ini memiliki lebih dari setengah dari terumbu karang dunia dan lebih dari sepertiga spesies ikan terumbu karang," tutur Burke.

Pada Juli 2011, Pemerintah Australia memberi komitmen 2,5 juta dolar Autralia melalui Prakarsa Segi Tiga Karang untuk membantu para tetangganya dalam upaya mereka untuk melindungi lingkungan bahari dan mendukung nafkah dan keamanan pangan yang berkelanjutan. Prakarsa Segi Tiga Karang adalah kemitraan pemerintah Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.


READ MORE - AUSTRALIA TINGKATKAN KONSERVASI DI SEGITIGA KARANG

 
 
 

TENTANG FORKOM

FORKOM KOMUNIKASI MASYARAKAT PENCINTA TERUMBU KARANG merupakan wadah komunikasi diantara masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian ekosistem terumbu karang, COREMAP dengan komponen penyadaran masyarakat telah berupaya mengkampanyekan berbagai program kepada masyarakat luas. Selengkapnya

TRANSLATE POST

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Forkom Komunitas