Ada Ikan Purba Beratnya Tiga Kali Gajah Afrika

Selasa, Juli 30, 2013


Ilmuwan mengungkap bahwa Leedsichthys bisa punya ukuran hingga 16,5 meter pada usia 38 tahun serta memiliki bobot 21,5 ton, setara 3 gajah Afrika. | SWNS.com

KOMPAS.com — Lewat analisis fosil, ilmuwan mengungkap keberadaan ikan purba raksasa yang bobotnya mencapai 21,5 ton atau tiga kali gajah afrika saat ini. Bernama Leedsichthys, ikan itu punah 160 juta tahun lalu bersama punahnya dinosaurus.

Peneliti University of Bristol yang melakukan riset percaya bahwa ikan raksasa itu bisa berkembang hingga punya panjang utuh 9 meter saat berusia 20 tahun. Sementara itu, pada usia 38 tahun, ikan itu bisa mencapai panjang 16,5 meter.

Keberadaan spesies ikan purba tersebut sudah diketahui sejak tahun 1886, saat ilmuwan bernama Alfred Nicholson Leeds menemukan fosilnya. Namun, ilmuwan sulit menentukan ukuran pasti ikan tersebut karena fosil yang ditemukan terfragmentasi, sulit diidentifikasi.

Kini, dengan mengumpulkan fosil-fosil yang terfragmentasi dan melihat posisi insangnya, ilmuwan bisa memperkirakan ukuran panjang dari ikan yang bisa mencapai umur 40 tahun tersebut.

Jeff Liston dari School of Earth Sciences University of Bristol mengatakan, "Kami melihat banyak spesimen—bukan cuma tulang, melainkan juga struktur pertumbuhan internal, seperti struktur lingkaran pohon—untuk mendapatkan informasi tentang umur dan perkiraan ukuran."

Liston seperti dikutip Daily Mail, Rabu (24/7/2013), mengungkapkan, "Salah satu aspek yang paling mengagumkan dari ikan ini adalah mulut suspensinya yang tampak seperti mengembangkan struktur yang bertautan dengan insang untuk mengekstrak plankton saat melewati mulut."

Menurut Liston, penemuan ini akan membantu menguak dinamika populasi alga di masa Jurassic, memperoleh pemahaman produktivitas di laut masa kini, dan melihat bagaimana produktivitas berubah seiring waktu. # Yunanto Wiji Utomo






READ MORE - Ada Ikan Purba Beratnya Tiga Kali Gajah Afrika

PEMANASAN GLOBAL MEMPERKECIL UKURAN IKAN

Rabu, Juli 10, 2013


Ilustrasi : Pemanasan Global | Andrea Zeppilli


Kegagalan untuk mengontrol emisi gas rumah kaca berpotensi menimbulkan dampak pada ekosistem laut yang lebih buruk dari perkiraan. Para peneliti menyatakan, pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca berpeluang memperkecil ukuran ikan.

Pernyataan tersebut didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan dengan melakukan pemodelan reaksi ikan terhadap rendahnya level oksigen di laut. Meningkatnya suhu air laut menyebabkan oksigen terlarut menurun. Para peneliti menggunakan data Panel Ahli Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) untuk pemodelan.

Berdasarkan pemodelan dampak meningkatnya temperatur air laut pada 600 spesies ikan antara tahun 2001 hingga 2050, diketahui bahwa dengan peningkatan suhu, ukuran ikan laut bisa berkurang antara 14 - 24 persen dari ukuran semula. 

Dr William Cheung dari University of British Columbia yang melakukan penelitian mengatakan, "Kenaikan temperatur akan meningkatkan kecepatan metabolisme ikan. Ini memicu peningkatan permintaan oksigen untuk aktivitas normal. Dengan demikian, ikan akan kehilangan oksigen untuk tumbuh saat ukuran kecil."

Penelitian juga menyimpulkan pergerakan ikan akibat pemanasan global. Menurut hasil riset itu, ikan akan bergerak menuju ke kutub dengan kecepatan 36 kilometer per dekade sebagai dampak dari meningkatnya suhu air laut.

Dr Alan Baudron dari University of Aberdeen di inggris yang tak terlibat penelitian mengatakan bahwa pengecilan ukuran ikan bisa berdampak negatif di dunia perikanan maupun kelangsungan hidup masing-masing spesies ikan itu sendiri.

"Individu yang lebih kecil memproduksi telur yang lebih sedikit dan lebih kecil. Ini akan berdampak pada potensi reproduksi ikan dan dapat mengurangi ketahanannya pada faktor lain seperti tekanan perikanan dan polusi," kata Baudron seperti dikutip BBC, Minggu (30/9/2012).

Ke depan, perlu diselidiki respon biologis tubuh terhadap peningkatan suhu. hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Climate Change.
Yunanto Wiji Utomo - KOMPAS.COM
READ MORE - PEMANASAN GLOBAL MEMPERKECIL UKURAN IKAN

IKAN ANEH BISA BERTAHAN HIDUP DUA BULAN DI DARATAN


Mangrove rivulus | comparativephys.ca

Ikan mangrove rivulus mungkin adalah jenis ikan paling hebat dan unik di dunia. Jenis ikan ini hermaprodit dan mampu bertahan selama lebih dari dua bulan di daratan tanpa air.

Ikan ini punya ukuran sekitar 75 mm. Mangrove rivulus adalah satu-satunya vertebrata yang mampu membuahi diri sendiri. Riset tahun 2007 menunjukkan, ikan ini bisa hidup di darat hingga 66 hari di dalam batok kelapa, kayu-kayu mangrove hingga kaleng bir.

Baru-baru ini, ilmuwan merekam kehidupan mangrove rivulus di daratan. Mereka ingin mengetahui bagaimana jenis ikan aneh ini bertahan hidup dan bergerak di lingkungan tanpa air.

Dari rekaman video, terungkap bahwa ikan ini mampu melompat-lompat di daratan dengan menggunakan ekornya. Pertama, ikan ini telentang di daratan, kemudian menekukkan kepalanya dan kemudian menggerakkan ekornya untuk membantu melompat.

Benjamin Perlman dari Wake Forest University yang memimpin studi mengatakan, mangrove rivulus punya kemampuan adapatsi darat tinggi. Diberitakan Livescience, Senin (8/7/2013), ikan ini punya kemampuan mengarahkan lompatan dan mengerahkan gaya lompat lebih tinggi.

Kemampuan melompat itu menjadi kunci bertahan hidup mangrove rivulus. Dengan kemampuan ini, ikan bisa berpindah dari lingkungan yang minim oksigen dan punya kadar hidrogen sulfida yang tinggi. 

Kemampuan melompat membuat ikan ini juga mampu berburu mangsa di daratan. Ikan ini bisa memangsa hewan seperti jangkrik. Hasil rekaman video dan pengamatan ikan ini dirilis oleh Society for Experimental Biology minggu lalu.
Yunanto Wiji Utomo - KOMPAS.COM

READ MORE - IKAN ANEH BISA BERTAHAN HIDUP DUA BULAN DI DARATAN

 
 
 

TENTANG FORKOM

FORKOM KOMUNIKASI MASYARAKAT PENCINTA TERUMBU KARANG merupakan wadah komunikasi diantara masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian ekosistem terumbu karang, COREMAP dengan komponen penyadaran masyarakat telah berupaya mengkampanyekan berbagai program kepada masyarakat luas. Selengkapnya

TRANSLATE POST

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Forkom Komunitas