Sejak Selasa (15/2/2011) pukul 06.00, kawasan Ekowisata yang terletak di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, itu sudah didatangi ratusan pengunjung. Rombongan pengunjung itu sengaja datang pagi hari agar bisa ikut menanam bibit bakau di area ekowisata tersebut.
Wahid, penjaga loket di dermaga ekowisata mangrove Wonorejo menuturkan, kawasan hutan bakau yang mulai dibuka sebagai lokasi ekowisata sejak awal tahun 2010 lalu itu kini memang mulai ramai dikunjungi warga. "Kalau Sabtu, Minggu, dan hari libur, pengunjungnya ramai. Dalam sehari pemasukan dari tiket perahu bisa Rp 3 juta sampai Rp 4 juta," katanya.
Untuk menikmati keelokan hutan bakau ini, pengelola menyediakan perahu dengan tarif Rp 25.000 per orang. Pengunjung akan dibawa melintasi Sungai Londo ke lokasi hutan bakau. Di kawasan ekowisata tersebut, pengunjung bisa melihat rerimbunan hutan bakau alami.
Menurut Wahid, selain melihat hutan bakau dan aneka jenis tanaman serta hewan yang berada di kawasan tersebut, pengunjung juga bisa menanam pohon bakau. "Kalau untuk edukasi dengan menanam bibit bakau, pengunjung bisa memesan terlebih dulu harinya mau kapan," ujarnya.
Pengunjung tampak antusias menjelajahi kawasan ekowisata tersebut. Meskipun cuaca mendung, mereka tidak mengurungkan niatnya untuk naik perahu hingga ke bagian muara sungai.
Salah seorang pengunjung, Ester dari Kota Surabaya menuturkan, ia datang ke kawasan ekowisata itu bersama keluarga besarnya. "Sebenarnya sudah penasaran sama tempat ini sejak lama. Kebetulan rumah saudara kami berada tak jauh dari sini, makanya kami sekalian ke sini," katanya.
Ketua pengelola Ekowisata Mangrove Wonorejo, Djoko Suwondo, menuturkan, kawasan ini dibuka untuk umum pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Sedangkan pada hari Senin hingga Jumat, kawasan ini biasa dikunjungi oleh rombongan yang hendak menanam bibit bakau.
Menurut Djoko, pembukaan ekowisata ini tidak hanya bermanfaat bagi warga Wonorejo, namun juga bagi lingkungan. Dengan mengikuti aktivitas menanam bibit bakau, pengunjung diajak lebih peduli terhadap lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar