"Kami punya ekowisata untuk menjaga hutan. Namun hutan ditebas untuk kebutuhan tambang," katanya.
Ia mengatakan ekowisata yang dikembangkan tersebut hanya bertahan satu tahun karena hutan diubah menjadi lahan pertambangan. Pihaknya bertahun-tahun mencoba mempengaruhi pemerintah untuk mempertahankan hutan. Tetapi, usaha ini selalu buntu.
Siti Nuramaliati Prijoni dari LIPI saat menanggapi pernyataan tersebut mengatakan bahwa permasalahan tersebut juga terjadi di Indonesia. Namun, Indonesia mempunyai regulasi yang ketat bila mengubah hutan menjadi kebutuhan lain.
"Saat ini tidak mudah untuk mengkonversi hutan menjadi fungsi lain, seperti pertambangan," kata Siti.
Ia mengaku umumnya pemerintah daerah memerlukan uang secara cepat. Sementara itu, pertambangan menghasilkan uang lebih banyak dan cepat daripada ekowisata.
0 komentar:
Posting Komentar