ENGGANO-- Masyarakat di Pulau Enggano Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara meminta pemerintah memasang sirene peringatan dini tsunami di pulau berpenduduk lebih 2.800 jiwa itu.
"Sampai saat ini belum ada alat sirene tsunami yang dipasang di Pulau Enggano padahal sama seperti Bengkulu, daerah ini juga sering dilanda gempa bumi," kata Koordinator Kepala Suku Enggano yang disebut Pa'abuki Iskandar Zulkarnain Kauno di Enggano, Ahad.
Ia mengatakan setiap gempa besar yang melanda Bengkulu, getarannya dirasakan kuat oleh masyarakat yang tinggal di pulau berjarak 106 mil dari Kota Bengkulu itu. Untuk itu kata dia, perlu dipasang sistem peringatan dini berupa sirene tsunami untuk mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami yang berpotensi melanda pulau itu.
"Gempa besar tahun 2000 dan 2007 juga terasa sangat kuat di Enggano, bahkan masyarakat sudah banyak yang mengungsi, padahal di sini daerah yang tinggi sangat jauh dari pemukiman penduduk," jelasnya.
Ia berharap pemerintah memprioritaskan pemasangan sirene tsunami di pulau itu, selain masyarakat tetap siaga jika sewaktu-waktu gempa bumi terjadi. Iskandar mengatakan saat ini sudah ada jalur evakuasi yang dibuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di pulau itu, bahkan masyarakat juga sudah mendapat sosialisasi dan simulasi bencana gempa bumi dan tsunami dari Palang Merah Indonesia (PMI) Bengkulu.
"Tapi alat itu tetap penting sebagai peringatan bagi masyarakat untuk melakukan penyelamatan diri sebelum bencana terjadi," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar