"Berikan kehidupan kepada alam, seperti alam memberikan kehidupan bagi kita."
Seminar Pekan Lingkungan Indonesia 2012./ Foto: Safari TNOL
Saat ini masih sedikit orang yang peduli dengan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya orang yang mengunakan tas plastik sebagai wadah untuk mengantongi berbagai produk. Padahal, coba saja hitung, jika yang menggunakan tas plastik itu satu juta orang, maka sudah satu juta kantong plastik yang digunakan dan bertebaran merusak lingkungan.
Kantong plastik menjadi kekhawatiran para penggiat lingkungan hidup karena proses daur ulang kantong plastik membutuhkan waktu yang sangat lama. Ketika terurai pun sampah plastik tersebut menjadi partikel-partikel mikroskopik beracun yang meresap ke dalam saluran air dan akhirnya memasuki rantai makanan yang kita makan.
Hal ini terungkap dalam seminar Pekan Lingkungan Indonesia 2012 yang digelar Kementrian Lingkungan Hidup di Ruang Murai JCC, Jakarta, Kamis (14/6). Dalam seminar singkat ini hadir sejumlah artis ibukota yang menjadi duta lingkungan hidup dan menjadi narasumber. Tampak di podium adalah Ully Sigar Rusady, Oppie Andaresta, Arumi Bachsin, Nugie dan Tasya Kamila.
Hadir juga sebagai narasumber Erna Witoelar, Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah pada Kabinet Persatuan Nasional yang saat ini dikenal sebagai aktivis lingkungan. Selain itu hadir juga sejumlah perwakilan dari berbagai komunitas yang tergabung dalam portal komunitas TNOL. Seminar berlangsung dengan interaktif. Antusias peserta mengikuti seminar juga sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kursi-kursi yang disediakan panitia terisi penuh oleh peserta.
Tasya Kamila dalam seminar ini menuturkan, saat ini masih banyak orang belum sadar (awareness) terhadap pelestarian lingkungan hidup. Salah satu contohnya adalah masih banyaknya orang yang menggunakan tas plastik. Oleh karena itu, sebagai duta lingkungan hidup Tasya selalu memberikan perhatian terhadap kepedulian lingkungan hidup dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa.
"Padahal ketika pohon sudah ditebang, ikan sulit ditangkap, maka akan sadar bahwa uang tidak akan bisa dimakan," jelasnya yang langsung disambut tepuk tangan peserta seminar.
Sementara itu Ully Sigar Rusady mengatakan, pemahaman betapa pentingnya lingkungan hidup telah dilakukannya dengan memberikan pendidikan kepada anak-anak usia dini. Hal ini efektif karena dari anak-anak tersebut membuat banyak orang tua yang mengikuti perilaku untuk peduli terhadap lingkungan. "Berikan kehidupan kepada alam, seperti alam memberikan kehidupan bagi kita. Oleh karena itu walaupun ada duta-duta lingkungan hidup dari artis, tapi kita semua bisa menjadi duta lingkungan hidup," jelasnya.
"Padahal ketika pohon sudah ditebang, ikan sulit ditangkap, maka akan sadar bahwa uang tidak akan bisa dimakan," jelasnya yang langsung disambut tepuk tangan peserta seminar.
Sementara itu Ully Sigar Rusady mengatakan, pemahaman betapa pentingnya lingkungan hidup telah dilakukannya dengan memberikan pendidikan kepada anak-anak usia dini. Hal ini efektif karena dari anak-anak tersebut membuat banyak orang tua yang mengikuti perilaku untuk peduli terhadap lingkungan. "Berikan kehidupan kepada alam, seperti alam memberikan kehidupan bagi kita. Oleh karena itu walaupun ada duta-duta lingkungan hidup dari artis, tapi kita semua bisa menjadi duta lingkungan hidup," jelasnya.
Sedangkan Arumi Bachsin mengatakan, dengan peduli lingkungan juga merupakan suatu perilaku yang cool. Selain itu, jika ingin menjadi orang yang maju dan berhasil maka harus mau melatih dirinya sendiri. Untuk melatih diri itu bisa dilakukan dengan kebiasaan memilah sampah organik atau non-organik, yang ada disekitar lingkungannya. "Membuat biasa itu berat pada awalnya. Namun terbiasa pada akhirnya," jelasnya.
Sedangkan Oppie Andaresta dalam kesempatan ini mengatakan, untuk mengikuti gaya hidup hijau atau green life style adalah lakukan perilaku hidup sewajarnya. Alam sebagai lingkungan akan membantu setiap orang yang ingin mengikuti gaya hidup hijau. Berperilaku wajar itu diantaranya dengan selalu menanam pohon dan berperilaku hemat.
Sementara itu Erna Witoelar mengatakan, selama ini jika lingkungan hidup rusak maka yang disalahkan adalah pemerintah. Hampir semua lembaga non pemerintah atau LSM yang menyoroti lingkungan selalu menyalahkan pemerintah. Padahal satu jari menunjuk ke depan, tiga jari menunjuk ke dirinya sendiri. "Sekarang ini juga banyak perusahaan yang punya CSR tentang lingkungan hidup. Dulu car free dayjuga banyak ditentang, sekarang setiap kota ada car free day. Sekarang jangan berpikir hanya sedikit karena itu banyak dilakukan dan sangat berarti," jelasnya. Jadi, ayo selamatkan lingkungan hidup mulai sekarang! By : Safari Sidakaton - www.tnol.co.id
1 komentar:
semoga kita semua punya kesadaran tentang lingkungan hidup
Posting Komentar