ilustrasi
Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara (Sulut) berharap, nelayan ikut
menjaga kelestarian terumbu karang sebagai penyanggah kehidupan. "Manfaat terumbu
karang sangat banyak baik dari sisi ekonomis maupun ekologis," kata Kepala
DKP, Ronald Sorongan di Manado, Kamis.
Dia mengatakan, dari sisi ekonomis, terumbu karang menyediakan stok ikan yang dikonsumsi nelayan pesisir atau masyarakat luas ketika dibawa ke pasar, sementara dari sisi ekologi menjadi benteng penyanggah daratan apabila terjadi air pasang.
"Terumbu karang telah menjadi sumber pangan bagi masyarakat pesisir yang ada di belahan dunia. Bahkan apabila dikalkulasi sekitar 500 juta menggantungkan kehidupan bagi sumberdaya yang disediakan terumbu karang," katanya.
Karena itu menurut dia, nelayan yang setiap hari dekat dengan laut dan terumbu karang hendaknya menggunakan cara-cara lestari untuk menjaga kesinambungan peran terumbu karang, dengan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang merusak.
Sebab menurut dia, di beberapa tempat nelayan menggunakan bahan peladak untuk menangkap ikan yang tak hanya merusak karang juga memusnahkan ikan-ikan kecil serta biota laut lainnya sebagai penyedia nutrisi ikan.
"Ada juga yang sengaja menempatkan jangkar atau menggunakan zat kimia untuk mengambil ikan yang bersembunyi di sela-sela karang. Nah ini sangat berbahaya karena butuh waktu lama untuk recovery atau tumbuh tunas baru apabila rusak," katanya.
Karena itu dia mengharapkan, nelayan bermitra dengan pemerintah dalam menjaga kelestarian terumbu karang, apalagi telah ada bantuan-bantuan untuk pengembangan ekonomi nelayan penangkap, pengolah atau budidaya di setiap kabupaten dan kota. "Salah satunya dengan memberikan perahu bermesin bagi nelayan sehingga mereka boleh melaut lebih jauh," katanya.(ant) TRIBUNMANADO.CO.ID
Dia mengatakan, dari sisi ekonomis, terumbu karang menyediakan stok ikan yang dikonsumsi nelayan pesisir atau masyarakat luas ketika dibawa ke pasar, sementara dari sisi ekologi menjadi benteng penyanggah daratan apabila terjadi air pasang.
"Terumbu karang telah menjadi sumber pangan bagi masyarakat pesisir yang ada di belahan dunia. Bahkan apabila dikalkulasi sekitar 500 juta menggantungkan kehidupan bagi sumberdaya yang disediakan terumbu karang," katanya.
Karena itu menurut dia, nelayan yang setiap hari dekat dengan laut dan terumbu karang hendaknya menggunakan cara-cara lestari untuk menjaga kesinambungan peran terumbu karang, dengan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang merusak.
Sebab menurut dia, di beberapa tempat nelayan menggunakan bahan peladak untuk menangkap ikan yang tak hanya merusak karang juga memusnahkan ikan-ikan kecil serta biota laut lainnya sebagai penyedia nutrisi ikan.
"Ada juga yang sengaja menempatkan jangkar atau menggunakan zat kimia untuk mengambil ikan yang bersembunyi di sela-sela karang. Nah ini sangat berbahaya karena butuh waktu lama untuk recovery atau tumbuh tunas baru apabila rusak," katanya.
Karena itu dia mengharapkan, nelayan bermitra dengan pemerintah dalam menjaga kelestarian terumbu karang, apalagi telah ada bantuan-bantuan untuk pengembangan ekonomi nelayan penangkap, pengolah atau budidaya di setiap kabupaten dan kota. "Salah satunya dengan memberikan perahu bermesin bagi nelayan sehingga mereka boleh melaut lebih jauh," katanya.(ant) TRIBUNMANADO.CO.ID
0 komentar:
Posting Komentar