Capit kepiting merupakan alat mencari mangsa sekaligus pertahanan
untuk bersaing dengan kepiting lainnya. Tidak hanya itu, ukuran capit
pun menentukan keunggulannya menarik lawan jenis. Tidak harus dengan
capit asli, dengan capit buatan pun asal besar menarik perhatian
kepiting betina.
Hal itu diberitakan pada 13th Congress of The
European Society for Evolutionary Biology. Peneliti mengganti capit
kepiting dengan robot dan mencoba menarik perhatian betina dan terbukti
bisa.
Menurut penelitian, dengan melambaikan capit robotnya,
kepiting betina akan lebih tertarik kepada pejantan. Peneliti
mengevaluasi tentang bagaimana ukuran dan kecepatan dari lengan robot
ini berpengaruh terhadap lingkungan sekitar, khususnya kegunaannya untuk
berkembang biak.
Sophie Callander dari Australian National
University mengungkapkan, "Saat ada betina datang, mereka langsung
tertarik dengan warna kuning dari capit robot tersebut. Kami menggunakan
capit yang dapat diatur secara sepenuhnya yang disebut dengan
Robocrab."
Tiga Robocrab mengelilingi si betina untuk dapat
mengukur perbedaan dari kecepatan lambaian dan ukuran capit yang
dimiliki pejantan. Betina kemudian mendekati pejantan dengan capit
terbesar serta tingkat gelombang lambaian yang lebih tinggi.
Selain
untuk menarik perhatian, capit yang besar berfungsi untuk melindungi
kerabatnya yang lebih kecil. "Hal itu terjadi karena dengan tingkat
pertahanan yang lebih besar, maka tingkat keberhasilan perkawinan mereka
pun akan semakin tinggi," jelas Callander.
Kepiting yang menjadi
percobaan adalah jenis Uca mjoebergi yang hidup di Australia Utara. Para
betina akan tertarik kepada pejantan yang menari dan memamerkan
ketangguhan capit mereka. Lambaian capit pejantan akan menarik betina
yang kemudian masuk ke liang pasir dan tinggal untuk kawin.
0 komentar:
Posting Komentar