Spesies baru hiu ditemukan ilmuwan di pasar ikan Tashi, Taiwan. Ini
mungkin bukan hal yang biasa, juga bukan pertama kalinya. Sebelumnya,
spesies hiu baru juga pernah ditemukan di pasar ikan Indonesia pada
tahun 2007.
William White dari Commonwealth Scientific and
Industrial Research Organization di Australia mengatakan bahwa nama
spesies baru itu adalah Squalus formosus. Spesies yang ditemukan memiliki panjang 1 meter dan hidung pendek seperti dogfish. Selain spesies tersebut, White juga menemukan spesies lain dari genus Squalus.
Jenis Squalus formosus berbeda
dengan lainnya karena karakteristik sirip tegak di bagian belakang,
tulang yang kuat, serta kepala yang pendek dan bulat. Penemuan spesies
ini adalah hasil penelitian mengoleksi ikan di pasar ikan secara
sengaja. "Kami mengoleksi beberapa materi dan melihat apakah ada
perbedaan dengan hiu yang ditangkap dari dekade sebelumnya," kata White
seperti dikutip National Geographic, Kamis (1/9/2011).
Menurut White, spesies hiu ini tertangkap oleh nelayan sebagai hasil by catch
(tangkapan sampingan) dari perikanan. Di pasar ikan, tak banyak orang
yang mengenali perbedaan ciri spesies baru hiu ini dengan hiu lainnya.
Soal, rasa, belum bisa diketahui sebab peneliti belum mencicipinya.
"Spesies
dari golongan yang sama di Indonesia dikeringkan dan diasinkan untuk
konsumsi manusia, sementara siripnya digunakan untuk bahan baku sup.
Namun, hal ini tak langsung merefleksikan apa yang terjadi di Taiwan,"
kata White.
White mengatakan, saat ini diketahui bahwa spesies hiu
baru ini hanya tersebar di Taiwan dan Jepang. Kemungkinan untuk
ditemukan di wilayah lain sangat kecil sebab genus Squalus umumnya memiliki persebaran yang sempit.
White
menambahkan, mengetahui jangkauan persebaran spesies sangat penting
sehingga "kesehatan" populasi suatu spesies dapat diketahui. Pada hiu,
pemantauan perlu dilakukan sebab merupakan salah satu jenis yang paling
diburu dan berpotensi by catch tinggi.
Penemuan spesies ini dipublikasikan di Journal of Fish Biology, Jumat (26/8/2011). Hiu adalah spesies dengan tingkat reproduksi yang tergolong rendah sehingga akan sangat rentan karena overfishing. "Jadi, secara pribadi saya memilih untuk tidak memakannya," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar